Senin, 28 September 2015

Bentuk-bentuk Silaturahmi

Maka, yang namanya silaturahmi tidak sebatas bertemu, tetapi juga menjadikan pertemuan itu sebagai sarana mendatangkan rahmat Allah. Yang paling sederhana saja dengan ucapan salam, dimana kita mendo’akan orang yang kita jumpai agar mendapatkan keselamatan dan rahmat Allah Subhaanahu wa Ta’ala.
Jika cinta menjadi dasar, maka silaturahim itu mengetahui keadaan saudara dengan berkunjung, membantu saudaranya jika perlu bantuan, menyelamatkan suadara jika mengarah kepada kehancuran.
Tentu saja, kita bisa memanfaatkan masjid, pengajian, kegiatan amal dan sosial, seminar, organisasi, bahkan saat bekerja pun bisa dijadikan sebagai alat untuk bersilaturahmi. termasuk melalui internet: email, YM, dan social network.

Bukanlah silaturahmi, menghubungkan kasih sayang, dengan cara pesta pora, rame-rame membuka aurat, pergaulan lawan jenis yang tidak terbatas, dan mabuk-mabukan. Hal-hal seperti ini tidak akan pernah mendatangkan rahmat.

Panduan Tentang Niat

Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Yang kedua adalah cinta. Kata silaturahmi berasal dari dua kata yaitu shilahun dan rahim. Shilah artinya hubungan dan rahim artinya kasih sayang, persaudaraan, atau rahmat Allah ta’ala. Jadi silaturahmi atau silaturahim berarti menghubungkan kasih sayang, persaudaraan karena Allah, sehingga rahmat Allah menyertai ikatan itu.

Bagaimana dengan pacaran? Apakah masuk ke silaturahim? Meski disana ada “cinta” dan “ikatan”, tidak termasuk yang dimaksud silaturahmi sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw. Kenapa? Pertama tidak dicontohkan dan yang kedua jika pergaulan antara laki-laki dan perempuan tidak diridlai Allah, tidak mungkin mendatangkan rahmat. Jadi yang dimaksud silaturahmi di artikel ini, sama sekali tidak termasuk pacaran.
Yang dimaksud dengan cinta disini adalah cinta kepada sesama Muslim karena sesungguhnya setiap Muslim itu bersaudara. Juga cinta kepada mahluq Allah dengan cara menyebarkan kebaikan dan kebenaran dimuka bumi.

Dengan cinta Anda tidak akan berat untuk bertemu dengan yang dicintainya, untuk membantu yang dicintainya, untuk menunjukan jalan yang benar kepada yang dicintainya, bahkan bersedia berkorban (itsar) bagi yang dicintainya. Tidak mungkin caci maki datang dari seorang Muslim kepada suadaranya. Dia hanya membenci perilaku yang salah, namun ingin menyelamatkan pelakunya.

Kiat - Kiat Membangun Silaturahmi

Yang pertama tentu saja niat. Meski kita sudah membahas manfaat silaturahmi untuk kesuksesan dunia, namun bukan itu niat utama itu. Niat kita tentu harus karena Allah. Tanpa niat karena Allah, kita bisa mendapatkan manfaat dunia seperti diluaskan rezeki, namun hanya di dunia saja. Jika kita ingin mendapatkan manfaat dunia dan akhirat, maka niatkan silaturahmi hanya untuk Allah, ibadah kepada Allah.
Namun begitu, kita juga tidak perlu menafikan manfaat dunia. Kita boleh berharap mendapatkan manfaat di dunia, tetapi bukan menjadi niat utama kita. Jika kita tidak boleh berharap manfaat-manfaat itu, mengapa Rasulullah saw menyebutkannya? Kita boleh berharap manfaat dunia, tetapi bukan menjadi niat utama.
Yang perlu diperhatikan lagi ialah bukan silaturahmi yang memperluas rezeki kita, tetapi Allah yang memperluas rezeki kita sebagai balasan kita mau menyambungkan rezeki kita. Sama halnya, bukan bacaan do’a yang menyebabkan keinginan kita terkabul, tetapi itu adalah kehendak Allah sebagai jawaban do’a kita.

Silaturahmi itu adalah ikhtiar batin sekaligus fisik. Ikhtiar batin kuncinya di niat dan ikhtiar fisik kuncinya Anda bertindak. masing-masing memberikan manfaat dan pastinya akan luar biasa jika dikombinasikan. Orang kafir sekali pun, jika mereka bersilaturahmi, mereka akan mendapatkan rezeki, tapi hanya di dunia saja. Jika seorang Muslim dengan niat ikhlas bersilaturahmi, maka dia akan mendapatkan keluasan rezeki yang lebih luas dan balasan di akhirat nanti.

Maksud & Tujuan

     Diadakannya kegiatan ini mempunyai maksud dan tujuan antara lain :

a.       Maksud : diadakannya kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT bahwa kita masih diberikan nikmat iman dan islam serta nikmat sehat wal afiat shingga kita dapat menghidupkan sunah Rasullulah SAW.

b.    Tujuan :

       Mempererat tali silaturahmi diantara sesama anggota
       Memupuk kepedulian sosial terhadap sesama anggota dan masyarakat luas
       Membangun sinergi dan networking diantara anggota
       Menjalin hubungan lintas generasi yang berkelanjutan dan bermanfaat.

Foto Kegiatan Santunan Yatim Piatu Forsligen



 Sambutan Ketua Penyelenggara



Latar Belakang


Beranjak dari alasan tersebut ada dasar pemikiran yang sangat mendasar dari kegiatan ini, kami dan teman-teman mencoba membentuk forum silaturahmi dengan dasar firman Allah SWT :
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu” (QS. An Nisaa : 1).

Sejarah Forsligen


Islam sebagai agama yang penuh dengan semangat silaturahmi ( berasal dari kata shilat atau washl yang artinya menyambungkan dan ar-rahim yang artinya kasih sayang sehingga silaturahmi/silaturahim = menyambungkan kasih sayang ).

Silaturahmi cenderung diartikan saling bertemu dengan sesama manusia, mendekatkan ikatan kekeluargaan, persaudaraan dst, Rasulullah pun menyebutkan dalam salah satu hadistnya, Barang siapa sebarkan salam, memberi makan, jalin silaturahmi dan tahajud niscaya dia akan masuk surga dengan selamat.(HR.Turmudzi )


Berawal dari pertemuan satu,dua orang dan ngobrol bersama akhirnya ada satu ide(gagasan) untuk membentuk satu wadah, yaitu forum silaturahmi, hal ini mendapat sambutan yang sangat positif dari teman-teman, mungkin ini adalah kegiatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan merupakan yang pertama kali terbentuknya forum ini khususnya diwilayah Kebon Baru tebet dan sekitarnya.